Kamis, 08 Januari 2015

Ya Allah Sembuhkanlah Ibuku

Mungkin ini jalan Tuhan menguji aku dan memberi kesempatan untuk mengabdi pada ibu, Ya Allah sembuhkanlah ibuku.
Ya Allah berikanlah aku kesabaran dalam menghadapi ujian Mu.
Ya Allah adakah jalan terang bagi hidupku dan keluargaku, adakah aku sanggup menghadapi semua ini. Ya Allah aku berserah pada Mu, sembuhkanlah Ibuku.
bisakah aku berbagi kesedihan, tapi dengan siapa Ya Rabb, aku yakin hanya Engkau yang paling mengerti, Ya Rabb, sembuhkanlah ibuku.
Ya Allah inikah caramu menguji kecintaanku dan ketulusanku pada Ibu, sungguh cintaku padanya tidak tertandingi, sembuhkanlah ibuku, aku mohon..


Meredup

Sabtu, 03 Januari 2015

Sebuah Harapan !!!

Seri Ke 1
Sunyi dalam gelap, dingin dan mencekam , dahiku mengkerut  berlindung dibalik selimut. Tak ada yang berarti saat itu ku hanya lari dari ketakutan..  ada suara detak penuh irama, sesaat ku menoleh mataku terpaku tajam pada benda yang menggantung di dinding , ternyata benda itu sangat berarti, berarti di setiap langkah kita,, benda itu menunjukan waktu tepat pukul 23.30, hari semakin larut masih saja aku diam tanpa arti dan tak tahu apa yang harus ku lakukan..
Sejenak kucoba pejamkan mata. Tanpa sadar ku tertidur tapi tak cukup lelap dan tak banyak waktu yang kugunakan untuk rehat.. saat mataku terbuka langsung mencari sebuah HP yang selalu menemani disisiku saat tidur,, ku lihat ada tabel penuh angka di HP awalnya aku bingung. Namun akhirnya aku tahu dan aku sadar, ada angka yang berbeda dengan yang lainnya yaitu angka 10 tepat bulan november, yah aku ingat tanggal itu adalah tanggal yang bersejarah untuk bangsa ini dan khususnya aku..
Tepat sudah hari ini menunjukan bahwa usiaku bertambah dan menjadi 19 tahun,, namun tak cukup bahagia yang kurasakan karena tak banyak hal yang berarti yang kulakukan selama ini, bertambahnya usia tak menjadikan jaminan dan garansi bagiku agar lebih baik,,aku sadar akan hal itu . khususnya untuk ibuku yang mengandung tak pernah kering mata air kasih sayangnya.
Seri ke 2
Malam ini aku merasakan sesuatu yang beda, tak seperti hari-hari yang biasa kujalani, jauh dalam relung hatiku meraung, aku pun tak mengerti apa yang terjadi sebenarnya, sedih tidak juga, galau apalagi, yah rasa itu tak kunjung hilang, akupun tak mau segera memejamkan mata dan mendarat  pada matras, tak pikir panjang aku mengambil benda yang selalu menamani jiwa dan setia melayani disaat hasrat menulisku meningkat, Oh tak ku duga, benda itu menjawabnya, notebook ini adalah pemberian ayahku saat ulang tahunku yang ke 18 tepatnya pada tanggal 10 Nov 2010, “saat itu aku baru memasuki bangku perkuliahan, saat api mengejar cita-cita masih membara. Aku pilih jurusan AAS, karena setamatnya dari MAN cita-citaku adalah menjadi seorang Hakim, ayah ku sangat mendukung sekali apa yang kupilih yang padahal dalam hati kecilku aku ingin mengambil kuliah sastra atau kesehatan, yah walaupun hakim bagian dari cita-citaku tapi tak kutuliskan pada nomor urut pertama,  rupanya ayahku menaruh harapan yang lebih padaku, diya selalu memfasilitasi apa saja yang kubutuhkan ia korbankan waktu dan tenaganya tak kenal lelah, hanya untuk masa depan anak-anaknya”, oh rupanya aku sedang mengingat masa silam. Yah aku ingat Tepat sudah malam ini adalah 2 tahun lamanya notebook ini menemaniku, dan tepat juga usiaku menginjak 20 tahun.
Ahhh aku disibukan dengan handphone yang terus berdering, ucapan dan do’a berdatangan silih berganti dari sahabat-sahabatku, syukurlah mereka masih perhatian padaku. Aku tak kunjung percaya kalau-kalau aku sudah hidup selama 20 tahun,, Oh Tuhan,, apa pula yang sudah kulakukan selama 20 tahun ini, syukur tiada terkira, Engkau berikan aku kehidupan dan kesehatan. Dan malam ini menjadi malam yang mengharukan, menjadi malam penyerahan seorang hamba pada Tuhannya, menjadi malam yang penuh harapan akan sebuah pembaharuan dalam hidupku, aku asyik terus bercumbu dengan selembar kertas dan pena dalam genggaman menorehkan kesalahan yang lalu dan harapan-harapan di tahun mendatang, setidaknya ini akan membuatku lebih baik dan menjadi cambuk memacu semangatku.
Lalu perhatianku tertuju pada sebuah kalender duduk diatas meja yang biasa ku gunakan untuk meletakkan kekasihku yang tengah kupakai (baca:buku). Wow,, amazing.. ada yang unik, kalender itu menunjukan 10-11-12, tanggalnya cantik yah,, yah ku harap tak sekedar cantik tanggalnya tapi cantik pula hidupku dimasa mendatang, kini tinggalah sebuah pilihan apakah aku yang akan menuliskan skenarionya dan menjadi aktornya ataukah hanya akan menjadi aktor yang hanya bisa mengikuti alur cerita tanpa berbuat sesuatu.
Aku tau, dan semua orangpun tau tanggal itu sudah menasional, ada sejarah yang tak pernah lekang, tanggal itu telah dikukuhkan menjadi hari pahlawan, dan setidaknya itu pulalah yang menjadi pendorongku, aku harus meninggalkan sejarah pada orang-orang yang kusayangi, tentunya sejarah yang baik yang akan mereka kenang dan bangga dengan hadirnya aku. Aku tak pernah mau dengar kalau sampai-sampai orang tuaku mengatakan ia menyesal telah melahirkanku.sekian waktu berlalu  tangis tawa dinafasku, hitam putih hidupku, tak pernah kering mata air kasih sayangmu , walau air mata dan darah menjadi pengiringnya, Oh terima kasih,,, maafkan aku ibu dan ayah.
Seri ke 3...
1 bulan sudah berlalu waktu usiaku ke 21 tahun sampai, saat kesunyian datang , dimna banyak orang dalam ketengan dan tengah menikmati peristirahatan dari segala aktifitasnya, tidak dengan aku yang sibuk menerima keindahan, waktu yang ku tunggu t'lah tiba, berselimut haru, dan tangis syukur kebahagiaan, oooh... Tuhan layakkah aku menjadi wakilmu di bumi menebarkan keberan-kebenaran yang sejati dalam hati ku bergumam sambil menerka kenyataan, sepanjang peradaban manusia dan sejarah indonesia, tanggal 10 itu adalah kemenangan yang harus kau tukar dengan nyawa, yah semua orang tahu dn kau dapat temukan dalam kitab-kitab perjuangan, dalam buku-buku pelajaran juga dalam kalender termaktub sebagai hari pahlawan. 
aku ingin mencoba memaknainya, tak pikir panjang langsung up date statu.

Pada Mu



Allah telah menciptakan semesta ini berpasangan, ada siang dan malam, kehidupan dan kematian, lelaki dan  perempuan, dan masih banyak lagi, semua diciptakanNya bukan tanpa alasan dan sia-sia. Tugas kita sebagai mahlukNya lah yang dapat mengurai tabir rahasia itu, karena kita adalah mahluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna diantara lainya sebab kita punya akal dan nafsu, namun semua itu akan mendorong pada kebaikan atau keburukan, tergantung bagaimana kita menggunakannya, bisa jadi kita adalah mahluk paling hina dina dimuka bumi ini, bahkan tingkah lakunya melebihi binatang. Maka keImanan pada Allah adalah pondasi yang utama dan harus kokoh, karena keimanan padaNya membawa kedamaian, hubungannya sesama manusia dan Tuhannya, mengantarkan dan menjadi bekal di keabadian, sudahkah kita layak untuk berada disisi-nya. yang belum melakukan apa-apa jadikanlah kami layak berada disisiNya. Mari menyongsong masa depan  dengan amalan sholeh mu. 
"Maha suci Allah yang menguasai segala kerajaan, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu, yang menciptakan mati dan hidup, untuk menguji kamu, siapa diantara yang lebih baik amalnya.Dan Dia Maha Perkasa, Maha Pengampun." 
Semoga kita termasuk orang-orang yang baik perangainya. amiin 

Roller Coaster Emosi

Dalam perjalanan hidup kita pasti mengalami pasang surut, dan keadaan yang sering kali berubah-berubah, terkadang kita dihadapkan dengan b...